Breaking News

Hadiri Acara Swarna Songket Nusantara, Panji Tjahjanto: Upaya Pelestarian Wastra Daerah Sumsel


INDOTIMES.id, PALEMBANG – Swarna Songket Nusantara 2025, ajang fashion budaya yang digelar di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Jumat (1/8/2025) malam, menjadi momentum strategis untuk memperkuat pelestarian wastra tradisional, khususnya kain songket khas Sumatera Selatan.

Gelaran ini merupakan hasil kolaborasi antara Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Dekranasda Sumsel, dan Dekranasda Kota Palembang, serta didukung penuh oleh pemerintah dan elemen masyarakat. Acara dibuka dengan parade spektakuler yang menampilkan berbagai motif songket dari seluruh kabupaten/kota di Sumsel.

Tampil memukau dalam pembukaan, Gubernur Sumsel Herman Deru mencuri perhatian publik saat mengenakan busana songket merah bermotif bunga cina kembang jatuh, rancangan desainer nasional Poppy Dharsono. Ia tampil bersama Ketua Dekranasda Sumsel, Feby Deru, yang mengenakan busana bermotif lepus merante karya desainer Mel Ahyar.

Ketua Umum Dekranas, Selvi Ananda Gibran Rakabuming, turut hadir dan memberikan apresiasi atas inisiatif pemerintah daerah dalam menjaga dan mempromosikan wastra daerah.

“Saya sangat mengapresiasi Sumsel yang mampu menghadirkan wastra sebagai bagian dari panggung nasional. Ini adalah bentuk pelestarian yang perlu terus kita dorong,” ujarnya.

Pagelaran ini juga diwarnai dengan keikutsertaan para kepala daerah se-Sumsel dan istri, yang tampil anggun mengenakan busana berbahan songket khas masing-masing daerah. Di antaranya:

Walikota Palembang Ratu Dewa dan istri dengan songket limar

Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad dan istri dengan motif tabur

Bupati Muba M. Toha dengan songket gambo

Bupati OKU Timur Lanosin dan istri dengan motif cukit

Bupati OKU Teddy Meilwansyah dengan motif kangkung

Tak hanya parade kepala daerah, malam budaya ini juga dimeriahkan oleh koleksi songket kontemporer dari desainer nasional seperti Ilham Bahari dan Siung-Siung.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Panji Tjahjanto, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pagelaran busana, melainkan bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap keberlanjutan warisan budaya daerah.

“Songket bukan hanya kain, tetapi identitas dan kebanggaan Sumsel. Melalui Swarna Songket Nusantara ini, kita ingin menegaskan pentingnya pelestarian wastra sebagai bagian dari kekayaan budaya,” ujar Panji di sela-sela acara.

Menurut Panji, kegiatan ini memiliki dampak ganda: memperkenalkan kembali songket sebagai warisan leluhur serta mendorong pertumbuhan UMKM berbasis kerajinan lokal.

“Kita ingin masyarakat, khususnya generasi muda, memahami nilai artistik dan historis songket. Lewat gelaran ini, kami berharap muncul kebanggaan kolektif atas warisan leluhur kita,” pungkas Panji.

Swarna Songket Nusantara 2025 yang digelar selama lima hari, dari 1 hingga 5 Agustus 2025, menjadi simbol kebangkitan songket Sumsel di pentas nasional bahkan internasional. Dukungan pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat menjadi kunci utama agar wastra daerah ini terus hidup dan lestari.

Acara tersebut juga turut dihadiri Oleh Sekretaris Disbudpar Sumsel, Dr. H. Mega Nugraha, S.H, M.Si dan Kepala Bidang Dokumentasi dan Publikasi Budaya, Vinita Citra Karini, S.E., M.Si.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar