Breaking News

Moskow Pantau Ketat Konflik Timur Tengah, Iran Hentikan Kerja Sama Nuklir dengan IAEA

Foto: Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, /BBC.

INDOTIMES.ID, Moskow - Pemerintah Rusia menyatakan sedang mengamati secara saksama perkembangan konflik bersenjata antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi bahwa Rusia terus menjalin komunikasi intensif dengan Iran di tengah eskalasi ketegangan tersebut.

"Kami tidak hanya memantau situasi ini dengan cermat, tetapi juga tetap berhubungan dengan mitra kami di Teheran," kata Peskov kepada wartawan saat menjawab pertanyaan TASS.

Ia juga menyebut bahwa Amerika Serikat memiliki jalur komunikasi tidak langsung dengan Iran melalui saluran-saluran lain.

Ketegangan meningkat tajam sejak 13 Juni, saat Israel meluncurkan serangan militer terhadap Iran. Iran merespons dalam waktu kurang dari 24 jam.

Serangkaian aksi saling serang kemudian berlanjut hingga puncaknya pada 22 Juni, ketika jet tempur AS menggempur tiga fasilitas nuklir Iran.

Teheran membalas keesokan harinya dengan meluncurkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, yang merupakan basis militer AS terbesar di kawasan tersebut.

Pihak AS mengklaim tidak ada korban jiwa maupun kerusakan besar dari serangan tersebut.

Presiden AS Donald Trump kemudian mengumumkan pada 24 Juni bahwa Israel dan Iran sepakat melakukan gencatan senjata penuh.

Pemerintah Israel menyatakan mereka telah mencapai seluruh tujuan militernya, sementara Iran mengklaim keberhasilan diplomatik karena berhasil memaksa Israel menghentikan serangan secara sepihak. Gencatan senjata tersebut mulai berlaku efektif sejak tanggal 24 Juni.

Sebagai respons terhadap sikap internasional yang dinilai pasif, Parlemen Iran pada 25 Juni mengesahkan undang-undang yang menangguhkan sementara kerja sama negara tersebut dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Teheran menuduh IAEA gagal mengambil tindakan maupun mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklirnya oleh Israel dan Amerika Serikat, meskipun lembaga tersebut memiliki mandat untuk memantau dan melindungi fasilitas nuklir yang sah secara internasional. (Red) 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar