27 DPW Partai Ummat Protes AD/ART, Jatim Justru Dukung Amien Rais: Demi Efisiensi dan Loyalitas
![]() |
Pelaksana Tugas Sekretaris DPW Partai Ummat Jawa Timur, Ibnu Saichoni. (foto istimewa) |
INDOTIMES.ID, Surabaya – Ketegangan internal melanda Partai Ummat setelah 27 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dari berbagai provinsi melayangkan protes terhadap perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai yang dinilai terlalu sentralistik dan otoriter di bawah kepemimpinan Ketua Majelis Syuro, Amien Rais. Namun, sikap berbeda ditunjukkan oleh DPW Partai Ummat Jawa Timur, yang justru menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan tersebut.
Pelaksana Tugas Sekretaris DPW Partai Ummat Jawa Timur, Ibnu Saichoni, menilai dinamika protes yang muncul merupakan hal wajar dalam politik. Ia membela keputusan Amien Rais, menyebutnya sebagai langkah yang baik dan sah secara struktural.
“Saya kira ini dinamika biasa dalam politik. Apa yang diatur oleh Majelis Syuro di bawah Pak Amien Rais melalui AD/ART sah-sah saja dan justru baik untuk kemajuan partai,” ujar Ibnu saat dikonfirmasi, Selasa (17/6/2025).
Ibnu menjelaskan bahwa dukungan Jatim bukan tanpa alasan. Salah satu pertimbangan utamanya adalah efisiensi anggaran. Menurutnya, kegiatan besar seperti Rakernas dan Munas membutuhkan biaya yang sangat tinggi, dan saat ini Partai Ummat dinilai harus memprioritaskan logistik untuk pemilu 2029.
“Sekarang eranya efisiensi, yang penting efektif. Partai Ummat masih dalam tahap bertumbuh, lebih baik fokus menyiapkan logistik untuk Pileg 2029 agar kita bisa menembus parlemen,” jelasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya loyalitas terhadap Amien Rais, yang dianggap sebagai figur sentral di balik berdirinya Partai Ummat.
“Partai ini bisa eksis karena Pak Amien Rais. Gagasan dan sumbangsih beliau membuat partai ini masih bertahan hingga hari ini. Kalau aturannya masih rasional dan untuk kebaikan partai, ya sebaiknya kita dukung,” tegas Ibnu.
Lebih lanjut, ia membandingkan AD/ART Partai Ummat dengan partai besar lainnya seperti Demokrat dan Gerindra, yang menurutnya juga memiliki struktur kepemimpinan yang kuat di pusat.
“AD/ART kita sebenarnya tidak jauh berbeda dengan partai-partai besar. Tidak perlu alergi dengan sistem yang terpusat selama membawa manfaat,” pungkasnya.
Dengan perbedaan sikap yang mencuat di tubuh Partai Ummat, arah konsolidasi dan soliditas partai menjelang Pemilu 2029 akan menjadi sorotan. Apakah perpecahan ini akan meruncing atau justru menjadi pemicu pembenahan internal? Waktu yang akan menjawab.