Kuota Cek Kesehatan Gratis 300 Ribu per Hari, Baru Dimanfaatkan 40 Ribu Orang
INDOTIMES.ID, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa kuota harian untuk program Cek Kesehatan Gratis (CKG) mencapai 300 ribu orang per hari. Namun, hingga saat ini, baru sekitar 40 ribu orang per hari yang memanfaatkan layanan tersebut.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi menekankan bahwa sistem kesehatan Indonesia siap melayani hingga batas maksimal yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak ragu memanfaatkan layanan ini.
“Saat ini kita baru melayani sekitar 40 ribu per hari, padahal dengan 10 ribu puskesmas yang tersedia, kita bisa menangani hingga 300 ribu orang per hari,” ujar Endang dalam Konferensi Nasional Perempuan 2025 di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Tak Lagi Terbatas di Hari Ulang Tahun
Guna menjawab antusiasme masyarakat, Kemenkes berencana menghapus pembatasan CKG yang sebelumnya hanya bisa diakses pada hari ulang tahun. Surat Edaran terkait perubahan ini akan segera diterbitkan.
Endang menegaskan bahwa CKG bertujuan untuk mencegah penyebab kematian terbesar di setiap kelompok usia, terutama pada bayi dan perempuan. Dengan semakin mudahnya akses layanan kesehatan, diharapkan kesetaraan gender dalam kesehatan dapat terwujud.
Perempuan Paling Banyak Manfaatkan CKG
Menurut data Kemenkes, perempuan adalah kelompok yang paling banyak menderita penyakit tidak menular dibandingkan laki-laki. Misalnya, 32,8% wanita mengalami hipertensi, sementara pada pria angkanya hanya 25,6%. Begitu juga dengan glukosuria mellitus, yang dialami 2% wanita dibanding 1,3% pria.
Menariknya, kelompok yang paling banyak memanfaatkan program CKG adalah perempuan dewasa. Hal ini menunjukkan tingginya kesadaran perempuan terhadap pentingnya kesehatan.
“Semakin tinggi akses terhadap hak kesehatan, semakin baik kesejahteraan perempuan,” pungkas Endang.
Dengan kuota yang masih tersedia, masyarakat diimbau untuk segera memanfaatkan layanan Cek Kesehatan Gratis ini guna mendeteksi dini berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.