Trump Ancam Hentikan Migrasi dari Negara “Dunia Ketiga” Usai Insiden Penembakan di Washington
![]() |
| Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (foto: Net) |
INDOTIMES.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan keras terkait kebijakan imigrasi. Ia menyatakan berencana menghentikan sementara migrasi dari apa yang disebutnya sebagai “negara-negara dunia ketiga”. Pengumuman ini disampaikan pada Kamis (27/11) waktu setempat, sehari setelah dua tentara Garda Nasional ditembak di Washington DC oleh seorang warga negara Afghanistan.
“Saya akan secara permanen menghentikan migrasi dari semua Negara Dunia Ketiga agar sistem AS dapat pulih sepenuhnya,” tulis Trump di media sosial, dikutip dari kantor berita AFP, Jumat (28/11/2025).
Trump juga mengancam akan mencabut “jutaan” penerimaan migran yang diberikan di era Presiden Joe Biden serta mendeportasi siapa pun yang dinilainya “bukan aset bersih bagi Amerika Serikat”.
Ancaman Deportasi Massal dan Penghapusan Subsidi
Dalam unggahannya yang bernada keras, Trump menyatakan akan mengakhiri seluruh tunjangan dan subsidi federal bagi warga non-AS. Ia menegaskan setiap warga negara asing yang dianggap membahayakan keamanan atau “tidak sesuai dengan Peradaban Barat” akan segera dideportasi.
Pernyataan ini semakin menegaskan arah kebijakan anti-imigrasi pada masa jabatan keduanya, yang didominasi rencana deportasi besar-besaran.
“Tujuan-tujuan ini akan dikejar untuk mencapai pengurangan besar dalam populasi ilegal,” ujar Trump. “Hanya reverse migration (migrasi terbalik) yang dapat sepenuhnya menyembuhkan situasi ini.”
Unggahan tersebut ia tutup dengan ucapan Selamat Hari Thanksgiving kepada rakyat Amerika.
Penembakan di Dekat Gedung Putih Jadi Pemicu Ketegangan
Sebelumnya, dua prajurit Garda Nasional AS ditembak di pusat kota Washington DC, hanya beberapa blok dari Gedung Putih. Kepolisian Washington menyatakan telah menangkap seorang tersangka yang kini ditahan.
“Tempat kejadian perkara sudah diamankan. Satu tersangka telah ditahan,” tulis Kepolisian DC melalui platform X.
Kedua anggota Garda Nasional tersebut berada dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. (Red)


