Alasan Menhan Sjafrie Tugaskan TNI AD Jaga Seluruh Kilang Minyak BUMN Mulai Desember 2025
“Kilang dan terminal minyak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gelar kekuatan kita,” ujar Sjafrie dalam konferensi pers usai rapat kerja tersebut.
Alasan Penugasan TNI AD di Kilang Minyak
Sjafrie menekankan bahwa kilang minyak BUMN adalah industri strategis dengan pengaruh vital terhadap kedaulatan negara. Ancaman terhadap kilang minyak dianggap dapat langsung berdampak pada stabilitas nasional, keamanan energi, hingga pertahanan negara.
Karena itu, sektor pertahanan dinilai perlu memperkuat keterlibatan TNI dari semua matra — darat, laut, dan udara — dalam pengamanan objek vital strategis tersebut.
Perluasan Peran TNI dan Penambahan Batalion
Hingga November 2025, Indonesia telah membentuk 150 Batalion Infanteri Teritorial Pembangunan, dengan target penambahan 150 batalion setiap tahun. Menurut Sjafrie, penambahan ini bukan untuk kepentingan ambisi teritorial, tetapi untuk:
- menjaga keutuhan wilayah,
- memperkuat pengamanan objek vital,
- serta melindungi kepentingan nasional yang berkaitan dengan kedaulatan negara.
Masuk dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP)
Penjagaan kilang minyak oleh TNI AD akan dijalankan sebagai bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sesuai Pasal 14 revisi Undang-Undang TNI.
Sjafrie, yang juga penerima pangkat kehormatan Jenderal TNI bintang empat dari Presiden Prabowo, menegaskan bahwa penugasan ini memiliki dasar hukum yang kuat.
Mulai Berlaku Desember 2025
Program pengamanan kilang minyak ini akan mulai dilaksanakan Desember 2025, melibatkan pasukan TNI AD dan pemantauan dari Badan Intelijen Strategis (BAIS).
“Pengamanan ini diperlukan untuk mendeteksi potensi ancaman yang mungkin muncul, sehingga bisa diantisipasi secara fisik,” kata Sjafrie.
Dengan keterlibatan TNI AD, pemerintah berharap pengamanan terhadap sektor energi nasional semakin kuat dan siap menghadapi berbagai potensi ancaman yang dapat mengganggu stabilitas negara. (Red)


