Pasar Lubuklinggau Semrawut dan Rawan Pungli, Pemkot Siap Ubah UPT Jadi PD Pasar

Pedagang saat berjualan di Pasar Inpres Lubuklinggau, Kamis (19/6/2025). (Foto Istimewa)

INDOTIMES.ID, Lubuklinggau– Pemerintah Kota Lubuklinggau tengah bersiap melakukan transformasi pengelolaan pasar tradisional dengan mengubah Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Perusahaan Daerah (PD) Pasar.

Langkah ini diambil untuk menata pasar yang semrawut dan mengatasi maraknya pungutan liar (pungli), terutama di Pasar Inpres dan Pasar Pemiri.

Wali Kota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat, mengungkapkan bahwa kondisi Pasar Inpres saat ini sangat memprihatinkan.

Selain tidak tertata, pasar tersebut juga rawan praktik pungli. Oleh karena itu, pembentukan PD Pasar dianggap solusi strategis.

“Tujuan pembentukan PD Pasar ini adalah untuk menata kembali pasar-pasar yang semrawut dan mengatasi persoalan pungli. Fokus utama ada di Pasar Inpres dan Pasar Bukit Sulap,” ujar Rachmat, Kamis (19/6/2025).

Sebelum kebijakan ini diterapkan, Sekretaris Daerah (Sekda) Lubuklinggau, Trisko Defriansya, menekankan pentingnya studi komparatif ke daerah yang telah sukses dalam mengelola PD Pasar.

“Hasil kajian dan rekomendasi awal ditargetkan rampung akhir Juni 2025,” jelas Trisko.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Perdagangan, Bagian Ekonomi, Hukum, Bappeda, dan lainnya untuk menyusun kerangka teknis dan legal yang komprehensif.

Sementara itu, Kepala Disperindag Lubuklinggau, Medhioline Sapta Windu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PD Pasar Palembang Jaya untuk mempelajari sistem manajemen yang lebih profesional.

“Pembentukan PD Pasar ini juga bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegasnya.

Dengan dibentuknya PD Pasar, Pemkot berharap pengelolaan pasar di Lubuklinggau akan menjadi lebih tertib, bersih, bebas pungli, dan tentunya lebih menguntungkan baik bagi pedagang maupun masyarakat.