Fakta-Fakta Gejolak yang terjadi Ditubuh PBNU
| foto: istimewa. |
indotimes.id, JAKARTA — Gejolak internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus bergulir sejak Risalah Rapat Harian Syuriyah yang beredar pada 20 November 2025 meminta KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU. Konflik itu kian meruncing dengan munculnya Surat Edaran Syuriyah yang menyatakan pemberhentian Gus Yahya per 26 November 2025 pukul 00.45 WIB.
NU Online sebelumnya telah merilis kronologi persoalan PBNU dalam tiga seri. Berikut rangkaian fakta terbaru dalam dinamika PBNU periode 28–30 November 2025.
Fakta 1: Rotasi Pengurus Dilakukan di Tengah Gejolak
Pada 28 November 2025, di tengah situasi yang memanas, Gus Yahya memimpin Rapat Harian Tanfidziyah di Gedung PBNU Jakarta. Salah satu keputusan rapat adalah rotasi besar-besaran dalam jajaran tanfidziyah, antara lain:
-
H Amin Said Husni dari Wakil Ketum menjadi Sekjen PBNU menggantikan H Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
-
Gus Ipul digeser menjadi Ketua PBNU bidang pendidikan, hukum, dan media, menyesuaikan kesibukannya sebagai Menteri Sosial.
-
H Gudfan Arif Ghofur dari Bendahara Umum menjadi Ketua PBNU bidang kesejahteraan.
-
Sumantri Suwarno ditunjuk sebagai Bendahara Umum PBNU.
-
KH Masyhuri Malik beralih dari Ketua PBNU menjadi Wakil Ketua Umum.
Gus Yahya menyebut rotasi tersebut sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas tata kelola organisasi dan memperkuat pengabdian NU.
Fakta 2: Peta Jalan NU 2025–2050 Disusun
Pada rapat yang sama, PBNU menetapkan Rancangan Peta Jalan NU 2025–2050, sebagai panduan jangka panjang menghadapi perkembangan dunia.
Namun dokumen tersebut belum final dan masih menunggu masukan dari Rais dan PWNU se-Indonesia sebelum disahkan oleh Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah.
Fakta 3: Surat Edaran Syuriyah Dinyatakan Tak Sah
Di hari yang sama, Sekjen PBNU yang baru ditunjuk, Amin Said Husni, menegaskan bahwa Surat Edaran Syuriyah terkait pemberhentian Gus Yahya tidak sah secara hukum organisasi.
Dugaan cacat administratif meliputi:
-
Dokumen masih berstatus draft
-
Tanda tangan digital tidak sah
-
Tidak memenuhi syarat AD/ART
Menurut Amin Said, keputusan dalam surat itu otomatis tidak mengikat.
Fakta 4: Tuduhan Sabotase Digital Mengemuka
Wasekjen PBNU Nur Hidayat sebelumnya menyebut adanya sabotase digital yang membuat akun Syuriyah tak dapat membubuhkan stempel resmi pada platform Digdaya Persuratan.
Namun Amin Said menegaskan, sistem digital PBNU justru bekerja sebagaimana mestinya, yaitu menolak dokumen yang tidak memenuhi prosedur formal sehingga otomatis ditandai sebagai “belum sah”.
Fakta 5: Rais Aam Tegaskan Gus Yahya Tidak Lagi Menjabat
Pada 29 November 2025, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menggelar konferensi pers di Surabaya dan menyatakan bahwa Gus Yahya sudah tidak lagi menjabat Ketua Umum PBNU.
Ia menegaskan:
-
Keputusan Syuriyah berdasarkan Risalah Rapat Harian Syuriyah
-
Dukungan mayoritas PWNU se-Indonesia
-
Kepemimpinan sementara dialihkan kepada Rais Aam
KH Miftach juga membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dan membekukan sementara sistem persuratan digital PBNU.
Fakta 6: Wacana Pleno/Muktamar Dipercepat
Rais Aam menyampaikan bahwa PBNU kemungkinan besar akan menggelar Rapat Pleno atau Muktamar dipercepat untuk menyelesaikan konflik secara menyeluruh.
Fakta 7: Gus Yahya Tegaskan Mandatnya Masih Sah
Menanggapi konferensi pers tersebut, Gus Yahya menegaskan bahwa dirinya masih Ketua Umum PBNU yang sah berdasarkan AD/ART. Ia menekankan bahwa pergantian ketum hanya bisa dilakukan melalui Muktamar, bukan melalui surat.
Meski demikian, ia menyatakan memilih fokus pada upaya islah, mengikuti arahan para kiai sepuh demi keutuhan organisasi.
Fakta 8: Para Sesepuh NU Serukan Islah Total
Pada 30 November 2025, para sesepuh NU berkumpul di Pesantren Ploso, Kediri. Tokoh-tokoh besar seperti KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, hingga KH Ma’ruf Amin hadir langsung atau via daring.
Forum ini menyatakan:
-
Konflik PBNU mengancam soliditas organisasi
-
Semua pihak harus melakukan islah menyeluruh, bukan kompromi sesaat
-
Keutuhan NU lebih penting daripada kepentingan kelompok
Fakta 9: Gus Yahya Sambut Baik Seruan Para Sesepuh
Gus Yahya mengapresiasi penuh seruan islah dari para sesepuh NU. Ia menegaskan kesediaannya mengikuti arahan para kiai dan memastikan roda organisasi tetap berjalan sesuai AD/ART dan amanah Muktamar ke-34. (Red)

