171 Hektare Lahan di Area Pembangunan Pelabuhan Samudra Tanjung Carat di Klaim Warga
| Sekretaris Daerah Banyuasin, H. Erwin Ibrahim. (foto: istimewa) |
Sekretaris Daerah Banyuasin, H. Erwin Ibrahim, mengungkapkan adanya sanggahan masyarakat terkait sertifikasi lahan pada area mozaik 5 dan mozaik 6 yang menjadi lokasi pengembangan pelabuhan tersebut.
“Ada permasalahan terkait sertifikasi lahan karena masyarakat menyanggah kepemilikan di mozaik 5 dan 6. Di mozaik 5 seluas 82,80 hektare, terdapat 61 orang menuntut kompensasi. Sementara di mozaik 6 yang luasnya 88,91 hektare, ada 41 orang yang menuntut hal serupa,” jelas Erwin, Senin (1/12/2025).
Pemkab Sudah Lakukan Mediasi Berulang
Pemkab Banyuasin disebut telah beberapa kali memfasilitasi mediasi untuk memberikan pemahaman kepada warga, terutama yang mengaku memiliki lahan di dua zona tersebut.
Menurut Erwin, sebagian besar warga tidak lagi menuntut ganti rugi, tetapi menginginkan kepedulian pemerintah terhadap keberadaan mereka. Apalagi, lahan yang dipersoalkan sebelumnya diketahui merupakan kawasan hutan lindung.
“Masyarakat hanya berharap ada perhatian pemerintah. Untuk ganti rugi, mereka sudah memahami bahwa tanah itu dulunya kawasan hutan lindung,” ujarnya.
Percepatan Sertifikasi dan Penyesuaian RTRW
Selain menangani sanggahan warga, Pemkab Banyuasin juga mempercepat proses pensertifikatan lahan seluas 59,95 hektare. Pemerintah turut menyelesaikan penyesuaian dokumen Revisi RTRW terkait perubahan status kawasan hutan produksi tetap menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).
“Kami telah rapat bersama Pemprov untuk memperjelas status lahan. Ke depan, masyarakat juga akan dilibatkan sebagai tenaga kerja bila Pelabuhan Samudra Tanjung Carat mulai beroperasi,” kata Erwin.
Pemkab Tegaskan Dukungan Penuh Pembangunan Pelabuhan
Erwin menegaskan Pemkab Banyuasin mendukung penuh pembangunan Pelabuhan Samudra Tanjung Carat sebagai proyek strategis yang diyakini akan memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu bentuk dukungan itu adalah upaya penyelesaian berbagai sanggahan lahan yang masih berproses di lapangan. (Ar)

