Update Korban Banjir-Longsor di Sumatera Terus Bertambah
| Foto: istimewa |
Data tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers yang digelar secara daring.
Aceh: 47 Meninggal, 51 Masih Hilang
BNPB mencatat penambahan korban di Aceh dengan total 47 orang meninggal dunia, 51 orang hilang, dan 8 luka-luka.
Rinciannya:
-
Aceh Tengah: 16 meninggal, 2 hilang
-
Bener Meriah: 12 meninggal, 13 hilang
-
Aceh Tenggara: 7 meninggal, 25 hilang, 5 luka
-
Pidie Jaya: 4 meninggal, 4 hilang
-
Bireuen: 4 meninggal
-
Gayo Lues: 2 meninggal, 4 hilang
-
Subulussalam: 1 meninggal
-
Lhokseumawe: 1 meninggal, 3 hilang
-
Aceh Tamiang: 3 luka-luka
Sumatera Utara: 166 Meninggal, 143 Hilang
Sumatera Utara menjadi wilayah dengan jumlah korban terbesar. BNPB melaporkan terjadi lonjakan signifikan dari hari sebelumnya.
“Korban jiwa yang kemarin 116 orang, kini menjadi 166 orang meninggal dunia,” ujar Suharyanto. Peningkatan 60 korban ini merupakan hasil temuan tim gabungan dalam operasi pencarian yang dipimpin Basarnas.
Sebanyak 143 orang masih hilang, tersebar di delapan wilayah terdampak:
-
Tapanuli Utara
-
Tapanuli Tengah
-
Tapanuli Selatan
-
Kota Sibolga
-
Humbang Hasundutan
-
Kota Padang Sidempuan
-
Pakpak Bharat
-
Mandailing Natal
Sumatera Barat: 90 Meninggal, 85 Hilang
Sumatera Barat mencatat 90 korban meninggal, menjadikannya provinsi dengan jumlah korban tertinggi kedua setelah Sumut.
“Tambahan korban hari ini berasal dari Kabupaten Agam,” jelas Suharyanto.
Rincian korban di Sumbar:
-
Kabupaten Agam: 74 meninggal, 78 hilang
-
Pasaman Barat: 1 meninggal, 6 hilang, 1 luka
-
Kota Padang Panjang: 7 meninggal, 3 luka
-
Kota Padang: 5 meninggal
-
Solok: 1 meninggal
-
Tanah Datar: 2 meninggal, 1 hilang, 4 luka
BNPB menyebutkan operasi pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan di seluruh wilayah terdampak, dengan prioritas menemukan korban hilang dan membuka akses wilayah yang terisolasi. Pemerintah pusat dan daerah juga disebut terus mengerahkan bantuan logistik, tenaga medis, serta dukungan psikososial untuk para penyintas. (Red)

