Breaking News
Deskripsi gambar

Peternak Ayam Ogan Ilir Sambut Harapan Bantuan Rp 20 Triliun, Bupati Panca Harapkan Hal Ini

Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar. (foto: istimewa)

indotimes.id, INDRALAYA – Rencana Danantara mengucurkan anggaran sebesar Rp 20 triliun untuk membantu peternak ayam di Indonesia ikut menjadi perhatian serius di Kabupaten Ogan Ilir. Para peternak ayam pedaging dan petelur di daerah tersebut berharap bantuan besar itu dapat memperkuat modal mereka, terutama dalam meningkatkan produksi telur guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Meski kabar pencairan anggaran telah ramai diberitakan, Pemkab Ogan Ilir mengaku belum menerima arahan resmi dari pemerintah pusat maupun pihak Danantara terkait mekanisme penyaluran bantuan.

“Kalau soal bantuan dari Danantara, secara resmi kami belum menerima arahan. Baru sebatas informasi dari pemberitaan,” ujar Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Sabtu (29/11/2025).

Produksi Telur MBG di Ogan Ilir Berjalan Baik

Panca menilai produksi telur untuk suplai bahan pokok program MBG di Ogan Ilir sejauh ini sudah berjalan dengan baik, terutama melalui peran BUMDes yang aktif mengelola peternakan ayam petelur.

Sembari menunggu kejelasan bantuan Danantara, Panca meminta BUMDes tetap fokus memperkuat produksi telur yang sudah menjadi bagian dari hilirisasi penyediaan bahan pokok.

“Harapannya kepada para kepala desa, karena sudah ada hilirisasi untuk MBG. Jangan membuat program BUMDes yang aneh-aneh. Karena sudah pasti terserap dan pasti untung, lebih baik diarahkan untuk mengisi kebutuhan SPPG di wilayah masing-masing,” tegasnya.

Tujuh Desa di Payaraman Sudah MoU Suplai Telur

Panca mengungkapkan bahwa di Kecamatan Payaraman terdapat tujuh desa yang telah menandatangani kerja sama penyediaan telur ayam dengan SPPG. Desa-desa tersebut yakni:

  • Seri Kembang II

  • Seri Kembang III

  • Tanjung Lalang

  • Rengas II

  • Lubuk Bandung

  • Tebedak I

  • Tebedak II

Meski demikian, BUMDes di tujuh desa itu belum mampu memenuhi kebutuhan pasokan satu SPPG, yang membutuhkan sekitar 8.000 butir telur setiap minggunya.

“Peluang untuk meningkatkan produksi masih sangat besar. Kalau soal penambahan modal, ada Koperasi Desa, dan mekanismenya mengikuti aturan koperasi itu sendiri,” jelas Panca. (As)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar
Deskripsi gambar