Breaking News
Deskripsi gambar

Menkeu Purbaya Ultimatum Bea Cukai: Satu Tahun Berbenah, Jika Gagal Siap-siap Dibekukan!

Menkeu Purbaya Ultimatum Bea Cukai: Satu Tahun Berbenah, Jika Gagal Siap-siap Dibekukan!
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Istimewa)

INDOTIMES.id, Jakarta – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengeluarkan peringatan keras kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk segera memperbaiki citra dan kinerja mereka dalam satu tahun ke depan. Jika tidak, instansi tersebut terancam dibekukan dan digantikan oleh perusahaan survei asal Swiss, Societe Generale de Surveillance (SGS), seperti yang pernah diterapkan pada masa Orde Baru.

Purbaya mengungkapkan bahwa ia telah meminta waktu khusus kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan pembenahan besar-besaran di internal Bea Cukai tanpa gangguan selama satu tahun. “Saya sudah minta waktu ke Presiden, satu tahun untuk nggak d

iganggu dulu. Saya biarkan, biarkan saya beri waktu saya untuk memperbaiki Bea Cukai, karena ancamannya serius,” ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.

Ia menegaskan bahwa jika kinerja Bea Cukai tidak membaik dan ketidakpuasan masyarakat tetap tinggi, opsi pembekuan dan penggantian oleh SGS bisa menjadi langkah yang tak terhindarkan. “Kalau Bea Cukai tidak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih nggak puas, Bea Cukai bisa dibekukan, diganti dengan SGS seperti zaman dulu lagi,” sambung mantan Ketua LPS itu.

16.000 Pegawai Berada di Ujung Tanduk

Purbaya menyampaikan bahwa ancaman tersebut telah dipahami para pegawai DJBC, mengingat sekitar 16.000 pegawai berpotensi dirumahkan jika perbaikan gagal dilakukan. Meski demikian, ia optimis para pegawai mampu berbenah karena memiliki kompetensi yang baik.

“Saya bilang, kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16.000 orang pegawai Bea Cukai dirumahkan. Orang Bea Cukai pintar-pintar dan siap mengubah keadaan,” tuturnya.

Penerapan AI untuk Deteksi Penyelewengan

Salah satu langkah pembenahan yang telah berjalan adalah penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) di sejumlah stasiun operasional Bea Cukai. Teknologi ini diharapkan dapat mempercepat proses kepabeanan serta mendeteksi potensi under invoicing maupun pelanggaran lainnya.

“Kita sudah mulai terapkan AI di stasiun-stasiun Bea Cukai, jadi nanti under invoicing akan cepat terdeteksi sambil kita perbaiki yang lain. Sekarang cukup baik kemajuannya. Saya pikir tahun depan sudah aman,” jelas Purbaya.

Citra Kurang Baik Harus Diperbaiki

Purbaya juga menyoroti citra kurang baik Bea Cukai di masyarakat hingga tingkat pimpinan nasional. Dalam rapat internal, ia meminta para pejabat DJBC bekerja serius untuk memperbaiki reputasi tersebut.

“Image Bea Cukai kurang bagus di media, di masyarakat, di pimpinan tertinggi. Jadi kita harus perbaiki dengan serius,” tegasnya. (Red)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Deskripsi gambar