Setiap 25 Menit 1 Perempuan Meninggal karena Kanker Serviks, Waspadai Gejala dan Segera Cegah!
![]() |
Foto: Ilustrasi Kanker Serviks, (istimewa). |
INDOTIMES.id – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan fakta mengkhawatirkan tentang kanker serviks yang menjadi salah satu penyebab utama kematian perempuan di Indonesia.
Dalam Forum Global Eliminasi Kanker Serviks 2025 yang digelar di Bali, Selasa (17/6/2025), Menkes menyebut bahwa setiap 25 menit satu perempuan Indonesia meninggal akibat kanker serviks.
"Kanker serviks adalah pembunuh perempuan nomor dua setelah kanker payudara. Ini kondisi yang sangat serius dan perlu penanganan segera," ujar Menkes dilansir kompas.
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal di leher rahim yang membentuk tumor ganas. Penyebab utamanya adalah infeksi virus human papillomavirus (HPV), yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Menurut Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat dari POGI, jenis HPV berisiko tinggi yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah tipe 52, 16, 18, dan 58.
Jika infeksi HPV tidak diobati, sel abnormal dapat berkembang menjadi kanker seiring waktu.
Gejala Kanker Serviks
Pada stadium awal, kanker serviks sering tidak menunjukkan gejala sehingga sulit dikenali. Namun, jika sudah berkembang, gejalanya bisa meliputi:
- Pendarahan vagina setelah berhubungan seks atau menopause
- Pendarahan di luar siklus menstruasi
- Keputihan berbau menyengat atau mengandung darah
- Nyeri panggul atau saat berhubungan seksual
Gejala stadium lanjut bisa mencakup:
- Nyeri atau pendarahan saat buang air besar/kecil
- Nyeri punggung bawah
- Pembengkakan kaki
- Kelelahan berlebihan
Namun, gejala-gejala ini juga bisa menandakan penyakit lain. Karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami salah satu dari gejala tersebut.
Cara Mencegah Kanker Serviks
Untuk mengurangi risiko kanker serviks, masyarakat disarankan melakukan beberapa langkah pencegahan:
- Vaksinasi HPV, terutama sejak remaja
- Pemeriksaan Pap smear secara rutin untuk deteksi dini
- Berhubungan seks secara aman dengan menggunakan pengaman
Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker serviks dan pentingnya deteksi dini, diharapkan angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan secara signifikan.
"Pencegahan adalah kunci utama untuk menyelamatkan perempuan Indonesia dari kanker serviks. Vaksinasi dan skrining rutin harus dijadikan budaya," tegas Menkes Budi.
Catatan: Artikel ini bersifat informatif dan bukan pengganti konsultasi medis profesional. Jika Anda mengalami gejala mencurigakan, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.