Breaking News

Ini Alasan Vaksin TBC M72 Siap Diuji di Indonesia, Siapa yang Divaksin?

Foto: ilustrasi vaksin M72 yang dirancang khusus untuk remaja dan orang dewasa, (istimewa). 

INDOTIMES.id - Meski vaksin BCG telah digunakan sejak bayi untuk melindungi dari tuberkulosis (TBC), ternyata efektivitasnya tidak cukup untuk mencegah infeksi TBC aktif pada usia dewasa.

Menjawab tantangan ini, Indonesia akan menjadi lokasi uji klinis vaksin TBC terbaru bernama M72, yang dirancang khusus untuk remaja dan orang dewasa.

Hal ini disampaikan oleh edukator farmasi, apt. Rahmat Hidayat, S.Farm., MSc, dalam program Kemencast di kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Minggu (22/6/2025).

Rahmat menjelaskan, meski vaksin BCG efektif mencegah komplikasi berat seperti TB meningitis pada bayi, vaksin ini tidak mampu mencegah infeksi laten TBC berkembang menjadi penyakit aktif saat seseorang beranjak dewasa.

“Inilah alasan vaksin baru seperti M72 dikembangkan, untuk menutup celah perlindungan pada fase laten,” ungkap Rahmat dikutip kompas.

Mengapa Perlu Vaksin Baru?

Vaksin BCG yang sudah lama digunakan hanya bekerja efektif pada dua bulan pertama kehidupan dan lebih fokus mencegah TBC berat pada anak-anak.

Namun, infeksi laten TBC yang tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun berisiko berkembang menjadi aktif pada masa dewasa, yang tidak dapat dicegah oleh BCG.

Vaksin M72 hadir sebagai solusi. Tidak seperti BCG yang memakai bakteri TBC utuh yang dilemahkan, M72 hanya menggunakan bagian tertentu dari bakteri Mycobacterium tuberculosis yang bertanggung jawab menimbulkan infeksi.

Dalam uji klinis tahap dua di Afrika, M72 berhasil mencegah hingga 50 persen infeksi laten berkembang menjadi TBC aktif.

Kini, M72 memasuki tahap uji klinis tahap tiga dan Indonesia—sebagai negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia—akan ikut berpartisipasi dengan melibatkan 2.095 partisipan.

“Kita bukan hanya terdampak, tapi harus menjadi bagian dari solusi global,” tegas Rahmat.

Siapa yang Akan Divaksin?

Vaksin M72 ditujukan untuk remaja dan orang dewasa yang memiliki risiko tinggi tertular TBC, seperti tenaga kesehatan, atau mereka yang tinggal serumah dengan penderita TBC.

Efek samping yang muncul sejauh ini ringan, seperti demam atau nyeri di tempat suntikan, dan belum ditemukan dampak serius selama pengujian.

Rahmat juga menekankan bahwa vaksinasi adalah langkah perlindungan awal, bukan sekadar pengobatan.

“Kalau kita divaksin, kita bukan hanya lindungi diri sendiri, tapi juga orang lain. Ini soal kepedulian bersama,” punkasnya. 

Dengan kehadiran vaksin M72, diharapkan Indonesia dan dunia dapat mengambil langkah besar untuk menekan penyebaran TBC aktif, khususnya di kalangan remaja dan dewasa yang selama ini masih menjadi celah dalam perlindungan kesehatan masyarakat. (Red) 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar