CSO Intel Mengundurkan Diri, Tanda Restrukturisasi Besar-Besaran
![]() |
Foto: ilustrasi (istimewa). |
INDOTIMES.id, Jakarta, – Perombakan besar sedang terjadi di tubuh Intel. Kepala Strategi Intel (CSO), Safroadu Yeboah-Amankwah, dipastikan akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 30 Juni 2025, menandai langkah penting dalam restrukturisasi yang dilakukan oleh CEO baru, Lip-Bu Tan, sejak menjabat pada Maret lalu.
Dilansir Reuters, Intel telah mengonfirmasi kabar ini dalam pernyataan resminya: “Kami berterima kasih atas kontribusi Saf terhadap Intel dan mendoakan yang terbaik baginya.” Yeboah-Amankwah diketahui telah memimpin berbagai inisiatif strategis sejak 2020, termasuk pertumbuhan bisnis, kemitraan global, dan investasi ekuitas perusahaan chip raksasa tersebut.
Kepergian Yeboah-Amankwah adalah bagian dari transformasi menyeluruh yang digagas Lip-Bu Tan, seorang investor veteran dan pendiri Walden International. Sejak duduk di kursi CEO, Tan telah merampingkan tim kepemimpinan, mengambil alih pengawasan langsung terhadap unit chip AI dan pusat data, serta menunjuk pemimpin teknis baru untuk mendukung strategi pemulihan Intel.
Beberapa fungsi strategis Yeboah-Amankwah kini akan diserahkan kepada Sachin Katti, Chief Technology and AI Officer yang baru ditunjuk. Sementara itu, Intel Capital, divisi investasi perusahaan, kini langsung melapor kepada Tan.
Langkah Tan mencerminkan keseriusannya dalam mengatasi berbagai tantangan yang telah membebani Intel dalam beberapa tahun terakhir, termasuk gagal bersaing di pasar chip ponsel dan AI, serta masalah produksi internal. Di bawah kepemimpinan sebelumnya, Intel bahkan melaporkan kerugian bersih tahunan sebesar $18,8 miliar pada 2024 — kerugian pertama sejak 1986.
Dengan latar belakang sebagai investor teknologi global dan rekam jejak dalam mendanai ratusan perusahaan teknologi, Tan berkomitmen untuk memangkas struktur manajemen yang dinilai terlalu gemuk dan mempercepat inovasi.
Restrukturisasi ini menandai upaya Intel untuk kembali menjadi pemimpin pasar semikonduktor di tengah persaingan ketat dengan raksasa seperti AMD, Nvidia, dan Apple.
Sumber: Reuters, 27 Juni 2025