Cerita di Balik Harta Karun Laut Sulawesi: RI-Malaysia Sepakat Kelola Bersama Blok Ambalat
![]() |
Foto: Presiden Prabowo Subianto usai pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim, (instagram presiden RI). |
INDOTIMES.id, Jakarta - Sebuah "harta karun" tersembunyi di dasar Laut Sulawesi, tepatnya di Blok Ambalat, akhirnya menjadi titik temu kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia. |
Setelah lebih dari lima dekade bersengketa, kedua negara sepakat untuk mengelola bersama kawasan kaya minyak dan gas bumi itu melalui skema joint development atau pengembangan bersama.
Kesepakatan tersebut diumumkan Presiden Prabowo Subianto usai pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim.
Dalam konferensi pers bersama, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia kini memilih jalan kerja sama ketimbang terus berseteru.
"Sambil menyelesaikan persoalan hukum, kita mulai kerja sama ekonomi. Apapun yang ditemukan di laut, kita akan eksploitasi bersama," ujar Prabowo, Jumat (27/6), dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Blok Ambalat, kawasan perairan seluas 15.235 kilometer persegi di Selat Makassar, berada di titik strategis dekat perbatasan Kalimantan Timur (Indonesia) dan Sabah (Malaysia).
Wilayah ini selama puluhan tahun menjadi sumber ketegangan antara dua negara serumpun, karena potensi kekayaan alamnya yang sangat besar.
Kandungan Migas Bernilai Fantastis
Menurut berbagai sumber, satu titik tambang di Blok Ambalat menyimpan cadangan sebesar 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun kaki kubik gas. Dan itu baru satu dari sembilan titik potensi. Diperkirakan, kekayaan migas Ambalat bisa dimanfaatkan hingga 30 tahun ke depan.
PM Anwar Ibrahim pun sepakat bahwa perselisihan hukum tidak seharusnya menghambat peluang ekonomi.
"Kalau perundingan hukum belum sepenuhnya rampung, maka tidak ada halangan untuk segera memulai kerja sama ekonomi. Termasuk joint development authority," kata Anwar.
Anwar juga menambahkan bahwa penyelesaian teknis dan hukum bisa memakan waktu hingga dua dekade, sehingga lebih bijak untuk segera mengoptimalkan sumber daya alam demi kemajuan rakyat di kedua negara.
Menyelesaikan PR Lama dengan Cara Baru
Kesepakatan ini menjadi angin segar dalam upaya menyelesaikan pekerjaan rumah besar dalam hubungan bilateral Indonesia-Malaysia, khususnya persoalan batas wilayah yang telah berulang kali memicu ketegangan.
"Kita sepakat mencari penyelesaian yang menguntungkan kedua pihak," tegas Prabowo.
Dengan dimulainya kerja sama di Blok Ambalat, Indonesia dan Malaysia tidak hanya membuka jalan bagi eksplorasi energi bersama, tetapi juga memberi contoh bagaimana negara-negara dapat menyelesaikan konflik wilayah secara damai dan produktif—menjadikan ‘harta karun’ bukan sebagai sumber perebutan, melainkan peluang bersama. (Red)