HIMAPALI Kritisi Dinas Perikanan PALI: Anggaran Belanja Otak-Otak, Pempek dan Kerupuk Capai 2,3 Miliar

Foto: Aki Musholah, formature Ketua Umum HIMAPALI, saat di wawancara media, (indotimes.id/Reza).

INDOTIMES.id, Pali - Himpunan Mahasiswa PALI (HIMAPALI) menyampaikan tanggapan kritis terhadap berita viral penganggaran sebesar Rp 2,3 miliar oleh Dinas Perikanan Kabupaten PALI untuk pembelian pempek, otak-otak, dan kerupuk ikan. 

Dalam keterangannya, Aki Musholah, formature Ketua Umum HIMAPALI, menyampaikan nada kritik tajam terkait hal tersebut 

"Kami ucapkan selamat, Kabupaten PALI berhasil menorehkan sejarah sebagai daerah pertama yang memperlakukan pempek layaknya proyek strategis nasional. Kalau pempek bisa menurunkan stunting, ya kami siap kampanye makan lenjer tiap hari,” tegasnya, Jum'at (27/6/2025).

Lebih lanjut, Aki menilai bahwa alokasi anggaran tersebut tidak mencerminkan empati pemerintah terhadap kondisi masyarakat yang masih bergulat dengan kemiskinan, pengangguran, dan angka gizi buruk.

" 2,3 miliar itu cukup untuk menyambung nyawa ribuan keluarga miskin. Tapi tampaknya di mata penguasa, lebih penting menyambung selera lidah rapat-rapat formal. Rakyat makan janji, elite makan pempek,” ujarnya.

Pihaknya pun mempertanyakan urgensi dan efektivitas dari program tersebut. Menurut Aki, jika benar untuk kampanye makan ikan, maka harusnya bukan hanya berhenti di meja acara.

"Harusnya sampai ke rumah-rumah rakyat yang kesulitan membeli beras, apalagi pempek isi telur,"ungkapnya.

Selain itu, Ketua HIMAPALI itu menuntut pernyataan resmi dari Pemkab PALI terkait polemik tersebut. Bahkan ia menyatakan akan menggelar aksi damai dan menuntut aparat penegak hukum (APH) untuk turun tangan dalam menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Kami tidak anti pempek. Tapi kalau uang rakyat dipakai seenaknya untuk makan-makan, maka itu bukan promosi ikan, itu promosi kebejatan,” tutup Aki Musholah. (Rz)