Breaking News
Deskripsi gambar

Penyakit Ginjal Kronis Jadi Pembunuh ke-9 Dunia: 1,5 Juta Orang Meninggal Sepanjang 2023

Foto: Istimewa

INDOTIMES.id, Jakarta – Penyakit ginjal kronis kini masuk dalam daftar ancaman kesehatan global paling serius. Sebuah analisis besar yang dipublikasikan di jurnal internasional The Lancet mengungkapkan bahwa penyakit ini naik menjadi penyebab kematian ke-9 di dunia pada 2023, menewaskan hampir 1,5 juta orang.

Laporan tersebut merupakan bagian dari Global Burden of Disease Study 2023 yang dilakukan oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME). Data menunjukkan lebih dari 788 juta orang dewasa hidup dengan penyakit ginjal kronis—jumlah yang meningkat dua kali lipat sejak 1990.

Epidemi Senyap yang Menyebar Global

Peningkatan ini bukan sekadar angka statistik. Para peneliti menyebutnya sebagai epidemi senyap yang menghantam negara maju hingga berkembang. Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Selatan adalah wilayah dengan prevalensi tertinggi, mencapai hampir 16 persen populasi dewasa.

China dan India menjadi negara dengan jumlah penderita terbesar secara global.

Studi juga menemukan bahwa penyakit ginjal kronis menyumbang 11,5 persen kematian akibat penyakit kardiovaskular. Artinya, kerusakan ginjal tidak hanya berdampak pada kemampuan tubuh menyaring limbah, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung secara signifikan.

Faktor Penyebab Terbesar

Mengutip Times of India, beban penyakit ginjal kronis terus meningkat dalam tiga dekade terakhir. Faktor yang paling berpengaruh antara lain:

  • Diabetes, hipertensi, dan obesitas, yang merusak struktur penyaring ginjal secara perlahan.
  • Usia, karena fungsi ginjal secara alami menurun seiring bertambahnya umur.
  • Akses kesehatan yang tidak merata, membuat banyak kasus terdeteksi pada stadium lanjut.

Saat ini, sekitar 14,2 persen orang dewasa diperkirakan memiliki penurunan fungsi ginjal, dan sebagian besar tidak menyadari kondisinya karena gejalanya kerap tidak tampak.

Mengapa Harus Diwaspadai?

Ginjal memiliki peran vital, mulai dari menyaring racun, menjaga keseimbangan cairan, hingga mengatur tekanan darah. Ketika fungsi ginjal menurun, gejala sering tidak disadari hingga kerusakan sudah parah.

Dampaknya dapat memperburuk tekanan darah, menyebabkan penumpukan cairan, dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.

Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai

Beberapa tanda yang sering muncul namun kerap diabaikan, antara lain:

  1. Perubahan pola buang air kecil, seperti terlalu sering atau jarang, urine berbuih, atau terdapat darah.
  2. Pembengkakan di kaki, tangan, atau sekitar mata akibat retensi cairan.
  3. Kelelahan berkepanjangan akibat penumpukan limbah dalam tubuh.
  4. Kulit kering, gatal, atau mual karena racun yang tidak tersaring.
  5. Sesak napas dan hilang nafsu makan, umum pada stadium lanjut.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Para ahli mendorong langkah pencegahan lebih agresif, terutama bagi mereka dengan risiko tinggi seperti penderita diabetes atau hipertensi. Rekomendasinya meliputi:

  • Skrining rutin, seperti pemeriksaan laju filtrasi glomerulus (LFG) dan albumin urine untuk deteksi dini.
  • Mengontrol faktor risiko, termasuk gula darah, tekanan darah, berat badan, serta pola makan.
  • Peningkatan edukasi publik, mengingat keterkaitan erat antara kesehatan ginjal dan jantung.

Upaya pemeriksaan dini dan pengelolaan faktor risiko dinilai penting untuk menekan dampak global penyakit ginjal kronis yang terus meningkat. (As) 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Deskripsi gambar