Kasus Sopir Truk Tewas Ditikam, Komunitas LTC: Kami Siap Lakukan Sweeping Jika Penindakan Polisi Tidak Optimal
 |
| Polisi saat melakukan olah TKP penusukan sopir truk asal Lampung Tengah yang tewas pada hari Senin (24/11/2025) malam. |
INDOTIMES.id, Palembang – Kasus pemalakan yang berujung penikaman hingga menewaskan sopir truk asal Lampung, Al Kodirin (44), di kawasan Simpang Macan Lindungan, Palembang, Senin (24/11/2024) malam, terus menyita perhatian berbagai pihak. Para sopir dari luar Palembang kini merasa resah dan mendesak aparat segera menuntaskan kasus tersebut.
Ketua Komunitas Lampung Truck Community (LTC), Aden Kusuma Wijaya, menyatakan pihaknya berharap seluruh pelaku penusukan terhadap Al Kodirin dapat segera ditangkap. Hingga kini, polisi baru mengamankan dua dari empat terduga pelaku, sementara dua lainnya masih dalam pengejaran.
“Kami sudah cek ke Polrestabes. Ternyata baru dua tertangkap, dua pelaku lainnya masih buron,” ujar Aden, Jumat (28/11/2025).
Aden menjelaskan, korban Al Kodirin merupakan anggota aktif LTC dan menjabat sebagai koridor wilayah Jember. Karena itu, komunitas sopir dari Lampung dan Palembang merasa terpanggil ikut memastikan proses penanganan kasus berjalan maksimal.
Menurutnya, jika aksi pemalakan terus terjadi dan penindakan tidak optimal, para sopir siap melakukan langkah antisipasi bersama komunitas lokal di Palembang.
“Kalau situasi makin sering terjadi dan tidak ada penindakan, kami bersama komunitas di Palembang siap melakukan sweeping,” tegas Aden.
Ia menilai aksi pemalakan kerap muncul akibat kurangnya pengamanan di titik-titik rawan, sehingga pelaku memanfaatkan kesempatan. Aden menyebut keberadaan pos polisi atau pos pantau yang aktif dijaga dapat membantu mencegah kejadian serupa.
“Kejadian ini bisa dicegah kalau ada pos polisi yang benar-benar dijaga,” ujarnya.
Aden berharap Palembang menjadi wilayah yang aman dan bebas dari aksi premanisme sehingga para sopir dapat bekerja tanpa rasa takut. Ia juga mengimbau para sopir untuk tidak ragu melapor ke polisi jika menjadi korban kejahatan. (As)
