Dua Warga Musi Rawas Jadi Korban Tabrak Lari di Lubuklinggau
LUBUKLINGGAU, (indotimes) – Dua warga Kabupaten Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan, menjadi korban tabrak lari di Kota Lubuklinggau pada Kamis (25/7/2024) dini hari. Kedua korban adalah Ichsan Subrianto, warga Dusun II Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo, dan Nanang Susilo, warga Dusun I Desa Trisakti Kecamatan Megang Sakti.
Saat ini, keduanya sedang dirawat di Rumah Sakit Siti Aisyah Kota Lubuklinggau akibat menderita luka-luka pada wajah, badan, tangan, dan kaki. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Yossudarso, Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, sekitar pukul 01.15 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun, Ichsan dan Nanang saat itu mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit dan melaju dari arah Tugu Mulyo menuju Kota Lubuklinggau. Saat di lokasi kejadian, mereka ditabrak dari belakang oleh sebuah mobil Sigra hitam dengan nomor polisi B 2271 SKV.
Akibat tabrakan tersebut, kedua korban terpental dan sepeda motor mereka mengalami kerusakan parah. Plat nomor mobil pelaku bahkan tertinggal di lokasi kejadian. Bukannya berhenti, pengendara mobil Sigra tersebut justru melarikan diri setelah melihat kedua korban terkapar di aspal.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Kusumawardhana, melalui Kasat Lantas AKP Marjuni yang didampingi Kanit Laka Ipda Teddy, menyatakan bahwa kedua korban menjadi korban tabrak lari saat hendak pulang dari memancing. “Akibat kejadian tersebut, pengendara motor Ichsan mengalami luka robek di pipi kiri dan lecet di kaki kanan, sedangkan penumpang motor Nanang mengalami luka lecet di dagu dan kepala belakang. Keduanya dirawat di RS Siti Aisyah Lubuklinggau,” ungkap Marjuni.
Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap pelaku tabrak lari yang telah teridentifikasi berkat plat nomor kendaraannya yang tertinggal di lokasi. “Pelaku sudah teridentifikasi, namun kami belum tahu pasti apakah dia warga Lubuklinggau atau pengendara lain yang sedang melintas,” tambah Marjuni.
Kasat Lantas AKP Marjuni meminta pelaku untuk menyerahkan diri demi penyelesaian yang baik. “Lebih baik menyerahkan diri daripada nanti tertangkap oleh anggota di lapangan,” tegasnya.
